Syeikh Al
Ashma’i radhiallahu anhu menceritakan pengalamannya. Satu masa ketika
ia mengikuti perjalanan rombongan haji ke Mekah dengan mengendarai unta
ditengah padang pasir, tiba tiba muncul seekor singga yang menghalangi
perjalanan rombongan haji itu. Rombongan haji itu terpaksa berhenti,
tidak berani meneruskan perjalanan. Orang dalam rombongan itu semuanya
panik dan kalang kabut, mereka takut melihat singa yang duduk menghadang
jalan mereka.
Al Ashma’i
berinisiatif memanggil seorang pengawal untuk menghalau singa itu, namun
pengawal itu juga takut menghadapi singa itu. Ia berseru pada semua
anggota rombongan, adakah diantara mereka yang berani dan mampu mengusir
singa itu?. Tidak ada satu orangpun yang berani maju, semua diam
ketakutan.
Tiba tiba
ada satu suara yang menjawab :” Jika yang kau maksud seorang laki laki
memang diantara kami tidak ada satupun yang berani menghadapi singa itu,
namun aku kenal diantara kami ada seorang wanita yang mungkin dapat
menghalau singa itu, tanpa pedang atau senjata apapun. Wanita itu ada
bersama kita dalam rombongan ini ” kata orang itu.
” Dimana orang itu?” kata Al-Ashma’i bingung
” Ia ada dalam tandunya ” kata orang itu.
Al-Ashma’i
pun pergi mendapati wanita itu dalam tandunya, dan berkata:” Ummi , jika
tidak keberatan turunlah dari tandumu, tolonglah rombongan ini, ada
seekor singa yang menghalangi perjalanan rombongan kita. ”
Wanita itu
menjawab: ” Takutkah kalian pada singa itu? Sedang kalian semua orang
laki –laki dan sekarang kalian minta tolong pada seorang wanita ” sindir
wanita itu. Semua orang terkesima mendengar jawaban wanita itu, mereka
mengakui kebenaran kata wanita itu.
Mereka
berkata : ” Ya memang kami semua takut pada singa itu, kami juga tidak
tahu bagaimana cara menghalau singa yang merintangi perjalanan rombongan
kami ini. Mungkin Ummi dapat menghalau binatang buas tersebut ”
” Baiklah ”
jawab wanita itu :” Tapi aku ini seorang wanita. Apakah kalian suka
jika aku dilihat oleh singa itu, padahal singa itu singa jantan sedang
aku seorang wanita ? ”
Wanita itu
melanjutkan : ” Katakan pada singa itu bahwa Ummu Fatimah menyampaikan
salam padanya, dan dia bersumpah demi Zat yang tidak pernah mengantuk
dan tidur, menyingkirlah dari jalan rombongan ini ”
Al Ashma’i
berkata : ” Demi Allah, belum selesai ucapan wanita itu, singa tersebut
telah berdiri dan langsung lari menghilang dari pandangan mata ” .
Rupanya wanita itu termasuk dari kalangan orang yang dimuliakan Allah,
dan singa itupun sungkan padanya.
0 Response to "Singa yang mengahalangi jalan kafilah Haji"
Post a Comment