Temuan ini bisa menghindari masalah bagi pria yang spermanya tidak mampu untuk memulai proses pembuahan.
“PAWP mampu mendorong perkembangan embrio dalam telur manusia dengan cara yang sama dengan memicu secara alami perkembangan embrio oleh sel sperma selama pembuahan,” kata Dr Oko dari Departemen Biomedis dan Ilmu Molekuler. “Berdasarkan temuan kami, kami membayangkan bahwa dokter akan dapat meningkatkan diagnosis dan pengobatan ketidaksuburan, suatu masalah yang mempengaruhi 10 sampai 15 persen dari pasangan di seluruh dunia.”
Sampai saat ini, sebagian besar upaya penanganan ketidaksuburan dengan cara menyuntikkan sperma ke dalam sel telur. Proses dengan PAWP yang berupa perkembangan baru dengan cara mendorong proses alami dan bermaksud mengesampingkan masalah ketidakcocokan sperma-telur.
“Hasil penelitian kami untuk membangun penyelidikan lebih lanjut dari protein PAWP sebagai penanda molekuler, guna diagnosis dan faktor perbaikan perawatan ketidakkesuburan,” kata Dr Oko.
Menurut Laporan Tahunan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan untuk Teknologi Bantuan Reproduksi tahun 2013, sejauh ini tingkat keberhasilan untuk pengobatan metode sebelumnya masih mengecewakan sekitar 37 persen.
Para peneliti yang terlibat dalam penelitian pada Universitas Queen percaya, ketidakmampuan sel sperma untuk memulai penyuburan dan mendorong pengembangan embrio setelah memasuki sel telur dalam metode ART, diharapkan dengan metode baru ini dapat meningkatkan kesuksesan tingkat kehamilan.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB), yang kemudian dilansir Malay Mail Online, Rabu (13/8/2014) (hidayatullah)
0 Response to "Protein Sintetis Tawarkan Harapan Baru Bagi Ketidaksuburan Pria"
Post a Comment