Terlepas dari faktor konspirasi global yang mungkin bermain di balik layar, maka perlu bagi kita mengetahui mengapa junk food dikatakan tak baik untuk kesehatan. Seorang ahli bernama Elaine Magee, MPH, RD dalam sebuah artikel berjudul Junk-Food Facts menyebut beberapa faktor penyebab buruknya junk food ini. Pertama, junk food berpotensi menyebabkan overeating alias makan berlebihan. Hal ini karena beberapa jenis junk food memang cenderung tak mengenyangkan. Akhirnya, si konsumen tergiur untuk makan dan makan lagi.
Kedua, ketika sudah “terbius” oleh junk food biasanya seseorang akan melupakan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, minuman alam, dan lain-lain. Minuman soda, chips, dan cookies cenderung lebih menjadi pilihan ketimbang yang nyata-nyata lebih sehat.
Terakhir, kandungan gizi pada junk food umumnya amat rendah. Sekali pun ada campuran sayur atau buah di dalamnya, ternyata porsinya tak seberapa. Sudah terlalu banyak rasanya studi yang mengkaji perihal junk food. Kebanyakan hasil penelitian mengamini fakta tak terbantahkan ini.
Meski sudah demikian tak sehatnya junk food, ia tetap saja populer. Apa gerangan yang membuat junk food ini tetap dilirik masyarakat? Sebuah penelitian di University of Liverpool (Inggris) mengungkap bahwa iklan di televisi menjadi yang paling bertanggung jawab dalam memasarkan junk food ini.
Menutup laporannya, www.webmd.com kemudian memberikan tips agar kita tak mudah tergiur dengan junk food. Berikut tips yang mungkin bermanfaat tersebut.
Pilihlah tempat makan yang terjamin hanya menyediakan makanan dan minuman sehat.
Ketika terpaksa berada di sebuah tempat di luar poin no. 1, maka sebisa mungkin selektif memilih menu yang kandungan gizinya cukup baik.
Batasi jam menonton televisi kita dan anak-anak, terutama saat iklan junk food banyak disuguhkan.
Terakhir, menurut saya, tetap saja memasak sendiri dengan memilih sendiri pula bahan makanan adalah pilihan yang lebih baik. Kita bisa menakar dengan lebih cermat dan menyesuaikan dengan selera. Maka, jika masih ada yang sehat mengapa memilih yang rusak? Mari membuang junk food pada tempatnya.
Oleh: Nur Afilin/eramadina
0 Response to "Buanglah Junk Food Pada Tempatnya"
Post a Comment