Kenapa PKS melakukan koalisi dengan Demokrat, kenapa jadi anak nakal di koalisi, kenapa mendukung calon yang bukan dari kadernya, tapi memiliki kapabilitas, kenapa memasukan kader non muslim yang kapabel.
itu karena PKS memahami bahwa islam tidak hanya terbatas urusan jenggot, gamis, jilbab lebar, poligami, berjabat tangan dengan perempuan, walau memang itu bagian islam, tapi islam bukan hanya itu, islam lebih luas dari itu.
ketika berkoalisi dengan demokrat, PKS bisa mengambil peran untuk memperbaiki bangsa dari segi ekonomi, politik, sosial, pendidikan, hukum dan ketika jadi anak nakal di koalisi, PKS melihat ada kebijakan SBY yang tidak berpihak rakyat.
ketika mengusung calon bukan dari kadernya atau dari non muslim, PKS melihat kader tersebut bisa berperan untuk kepentingan rakyat, dan semua kebijakan itu berlandaskan ideologi, bahwa penegakan keadilan, pemberantasan korupsi, pengentasan kemiskinan, pemusnahan buta huruf adalah islam.
kalaulah PKS hanya memahami islam terbatas urusan jenggot, jilbab, poligami dan jabat tangan dengan perempuan, PKS tidak akan masuk ke dalam politik dan bermanuver di dalamnya, sebab hal-hal itu sudah bisa dilakukan hanya dengan pengajian, tidak perlu masuk ke dalam politik, tapi kenyataanya tidak, itu menunjukan bahwa di mata PKS islam itu lebih luas.
ketika PKS memahami bahwa islam tidak terbatas pada urusan-urusan yang bisa diselesaikan dengan pengajian itu, maka PKS memandang orang lain di luar PKS yang mencoba menegakan keadilan, memberantas korupsi, mengentaskan kemiskinan dan menyelesaikan masalah sosial dan keamanan, adalah orang islam, bukan orang kafir.
walau beda partai, walau beda baju, walau beda profesi, siapapun ia, ketika menegakan itu semua ia termasuk dari orang PKS, di dalam internal PKS dikenal dengan adigium; betapa banyak orang di laur kita tapi termasuk ke golongan kita.
jadi ketika anda berusaha menegakan keadilan dan mengorbankan diri demi rakyat, dengan cara masing-masing, walau tidak berjenggot, walau tidak berjilbab panjang, walau tidak ikut lingkaran di internal PKS, tidak memiliki gelar ustadz, anda adalah bagian dari PKS.
kalau anda termasuk para pengawal anti-korupsi, anti mafia hukum, anti-diskriminasi, anti kekerasan, anti human traficing, maka anda adalah bagian dari PKS, PKS menganggap anda adalah teman, bukan musuh, walau beda baju partai, walau memilih non-partisan, karena visi anda dengan PKS sama.
dari sudut pandang ini, janganlah anda berfikir bahwa PKS mengkafirkan anda, PKS menyudutkan anda, PKS ingin mendirikan negara agama, PKS ingin meruntuhkan NKRI, PKS ingin menghapus Indonesia dari peta dunia, sebab anda dan PKS adalah teman yang dekat dalam memajukan NKRI.
kasus dugaan suap terhadap LHI, memang ada dari kader PKS yang meyakini bahwa LHI mungkin tidak bersalah, dan itu hak setiap orang untuk punya opini, dan anda pun berhak punya opini berbeda, berdasarkan informasi yang di dapat masing-masing, tapi semuanya pada akhirnya hukumlah yang akan menentukan, LHI bersalah atau tidak.
tapi arus besar di PKS berprinsip, kalau LHI terbukti bersalah setelah diputuskan pengadilan akan mengatakan sebagaimana Nabi berucap, bahwa jika fatimah mencuri maka aku sendiri yang akan memotong tanganya.” tidak ada keistimewaan.
jadi biarlah hukum yang menangani, sebagaimana dikatakan oleh Anis Matta, tapi anda pun boleh berbicara tentang LHI, ini kan negara demokrasi, siapapun boleh bicara karena dilindungi undang-undang.
0 Response to "Siapapun anda adalah PKS"
Post a Comment